Sistem Resi Gudang, Solusi Sementara untuk Petani Kopi di Masa Pandemi
PETANI kopi mulai merasakan dampak secara ekonomi dari pandemi global saat ini. Namun sistem resi gudang diharapkan mampu menjadi solusi sementara atas prediksi anjloknya harga komoditas kopi di pasar dunia. Apa itu resi gudang? Sebelumnya mari kita bahas perlahan.
Ekspor Kopi Diprediksi Turun
Ketua Umum Dekopi, Anton Apriyantono, mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan dari pelaku ekspor kopi bahwa terdapat hambatan aktivitas. Karena itu, Dekopi tengah menggencarkan pertemuan antara pekebun komoditas kopi bersama para calon pembeli baik dalam maupun luar negeri.
"Angka penurunannya kami belum dapat, tapi secara kualitatif memang benar terjadi hambatan dan akan menurunkan (ekspor)," kata Anton saat ditemui di Gedung Kementan, (11/3/2020).
![]() |
foto: waspadaaceh |
Namun, meskipun ada penurunan, konsumsi kopi dalam negeri kian meningkat. "Kita terus pertemukan seller dan buyer. Perusahaan swasta juga kita terus ajak untuk membuka cafe-cafe kopi di Indonesia. Ini sebagai solusi penurunan ekspor," ujarnya.
Mengutip data Kementerian Pertanian, pada tahun lalu sebagian ekspor kopi Indonesia dikirim ke Amerika Serikat sebanyak 52 ribu ton atau 19 persen dari total volume ekspor 2019. Selanjutnya diikuti oleh Malaysia sebanyak 38 ribu ton dan Jepang 30 ribu ton.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, saat ini ekonomi Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar. Hal itu terutama akibat perkembangan virus corona yang masih terus menginfeksi penduduk dunia. Bahkan, kata dia, berbagai badan usaha kelas dunia ikut merasa tekanan tersebut.
Terutama, akibat adanya gangguan aktivitas logistik antar negara. Baik melalui udara maupun laut yang digunakan untuk mendistribusikan barang. Di saat yang bersamaan, Cina menjadi salah satu hub perdagangan dari Indonesia ke negara-negara di dunia.
"Indonesia punya nilai ekspor pertanian sekitar Rp 91 triliun tapi kapal-kapalnya tertahan di Cina karena regularship menuju Cina terjadi hambatan," tuturnya.
Petani Kopi pun Terdampak
Bupati Bener Meriah, Abuya Tgk. H. Sarkawi langsung merespon jeritan petani kopi Gayo yang anjlok dan tak dibeli pedagang di tengah krisis Covid-19 yang kini tengah mewabah di dunia.
“Beberapa waktu lalu, kita gelar pertemuan dengan beberapa eksportir kopi membicarakan dampak kopi Gayo. Dua yang hadir, tapi tidak bersamaan, pendapat pertama, ada penurunan harga, yang kedua katanya harga stabil dan ekspor tidak terganggu. Pendapat kedua yang kita pakai, untuk stabilisasi saat itu,” kata Abuya dilansir dari Lintasgayo.co, (21/3/2020).
Namun kenyataannya kata Abuya lagi, fakta di lapangan pendapat pertama yang lebih kuat. Harga cenderung turun dan sangat berpengaruh kepada sosial ekonomi masyarakat. "Terlebih ada pemberitaan jeritan petani yang di tayangkan media ini. Kita langsung respon,” ungkap Abuya.
Menurutnya, solusi yang terbaik menghadapi anjloknya harga dan tidak dibelinya kopi Gayo oleh pedagangan pengumpul akan diambil alih Pemkab Bener Meriah dengan mengaktifkan sistem resi gudang..“Kemarin, kita sudah panggil pihak yang siap mengelola resi gudang, baik Kepala Dinas terkait dan calon pengelola,” kata Abuya.
Resi Gudang Sebagai Solusi Sementara
“Kabar baiknya adalah pihak pengelola bersiap mengaktifkan resi gudang Bener Meriah. InsyaAllah, peralatan awal sudah mereka bawa ke Bener Meriah,” tambah Abuya Sarkawi.
Terkait pendanaan katanya lagi, pihaknya juga sudah membicarakan dengan Bank Aceh Syari’ah. “Mudah-mudahan ini menjadi solusi terbaik, sampai krisis Corona ini selesai. Dan harga kopi Gayo kembali stabil seperti sedia kala,” ungkap Abuya. “Setelah nanti resi gudang aktif, petani silahkan menjual kesana,” tegas dia.
Resi Gudang Sebagai Solusi Sementara
Untuk mengatasi persoalan fluktuasi pasokan dan harga komoditas seperti kopi, diperlukan gudang yang mampu menyimpan komoditas dan mengendalikan ketersediaan komoditas dan harga di pasar agar mencapai ekuilibrium antara penawaran dan permintaan.
Hal inilah yang disampaikan oleh DR Zaroni, Head of Consulting Division Supply Chain Indonesia pada laman resmi supplychainindonesia.
![]() |
foto: Djuli Pamungkas | beritabaik.id |
Hal inilah yang disampaikan oleh DR Zaroni, Head of Consulting Division Supply Chain Indonesia pada laman resmi supplychainindonesia.
Permasalahan atas kondisi ini memberikan peluang untuk menyediakan sistem resi gudang yang dapat mengatasi persoalan ketersediaan komoditas, fluktuasi harga, dan sekaligus sebagai alternatif sumber pendanaan bagi para petani.
Resi gudang (warehouse receipt) adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang terdaftar secara khusus yang diterbitkan oleh pengelola gudang itu.
Resi gudang (warehouse receipt) adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang terdaftar secara khusus yang diterbitkan oleh pengelola gudang itu.
Gudang di sini artinya bisa macam-macam, tergantung komoditas yang disimpan, mulai dari coklat, kopi, beras, hingga minyak sawit.
Oleh karena resi gudang merupakan bukti kepemilikan, maka resi gudang ini dapat diperdagangkan, diperjualbelikan, dipertukarkan, ataupun digunakan sebagai jaminan bagi pinjaman, maupun dapat digunakan untuk penyerahan barang dalam transaksi derivatif seperti halnya kontrak berjangka (futures contract).
Oleh karena resi gudang merupakan bukti kepemilikan, maka resi gudang ini dapat diperdagangkan, diperjualbelikan, dipertukarkan, ataupun digunakan sebagai jaminan bagi pinjaman, maupun dapat digunakan untuk penyerahan barang dalam transaksi derivatif seperti halnya kontrak berjangka (futures contract).
Sistem perdagangan resi gudang ini belum terlalu dikenal oleh kalangan para pelaku komersial, termasuk kalangan petani dan pedagang komoditas yang menggunakan resi gudang itu sendiri.
Sistem resi gudang ini dapat memperkuat daya tawar-menawar petani serta menciptakan efisiensi di dunia agrobisnis, dimana petani bisa menunda penjualan komoditi setelah panen, sambil menunggu harga membaik kembali, dengan menyimpan hasil panen mereka di gudang-gudang tertentu yang memenuhi persyaratan.
Ini juga bisa memperkecil fluktuasi harga, dimana petani tidak perlu menjual barangnya segera setelah panen yang biasanya harganya sangat rendah (penjualan terpaksa). Dengan menahan barangnya beberapa waktu diharapkan harga menjadi lebih baik.
Ini juga bisa memperkecil fluktuasi harga, dimana petani tidak perlu menjual barangnya segera setelah panen yang biasanya harganya sangat rendah (penjualan terpaksa). Dengan menahan barangnya beberapa waktu diharapkan harga menjadi lebih baik.
Payung Hukum Resi Gudang
Di Indonesia, sistem resi gudang ini diatur dengan UU No. 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang. Definisi resi gudang menurut UU tersebut adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang.
Pada tanggal 29 Juni 2007, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 26/M-DAG/PER/6/2007 yang telah menetapkan delapan komoditi pertanian sebagai barang yang dapat disimpan di gudang dalam penyelenggaraan sistem resi gudang. Kedelapan komoditi itu adalah: gabah, beras, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, dan jagung.
![]() |
foto: Djuli Pamungkas | beritabaik.id |
Pada tanggal 29 Juni 2007, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 26/M-DAG/PER/6/2007 yang telah menetapkan delapan komoditi pertanian sebagai barang yang dapat disimpan di gudang dalam penyelenggaraan sistem resi gudang. Kedelapan komoditi itu adalah: gabah, beras, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, dan jagung.
Diharapkan dengan sistem ini petani kopi kita juga bisa terbantu. Mari sama-sama kita doakan pandemi ini segera berlalu, dan dukung terus kesejahteraan petani kopi dan pelaku industri ini.
__________
__________
Post a Comment